BincangSyariah.Com
Selagi nyawa masih ada, Muslim harus selalu pasrah pada Allah sesuai dengan kemampuannya. Seorang Muslim yang sakit parah dan tidak bisa bergerak sekalipun, menurut Muḥammad Bâ'aṭiyyah ad-Dû'anî, tetap harus melakukan salat saat menggunakan terjemahan kelopak.Kalau sudah tidak bisa menggunakan gerakan kelopak mata, maka dia bisa melaksanakan salat menggunakan kekerasan (Gâyahal-Munâ Syarḥ Safînahan-Najâ, 2008: 243).
Selain itu, ibadah badan batin (al-'ibâdât al-badaniyyah al-qalbiyyah) yang dapat dilakukan oleh setiap Muslim dalam situasi yang sakit, seperti iman, makrifat, tafakur, tawakal, sabar, rajâ ', rida melawan kada dan kadar, cinta kepada Allah, tobat, dan membersihkan diri dari sifat-sifat buruk, seperti tamak dan sifat buruk lainnya. Beberapa ibadah badan batin ini, menurut Imam Nawawî al-Jâwî, lebih utama dari ibadah badan yang diambil seperti salat (Syarḥ Kâsyifah as-Sajâ, hlm. 5-6).
Berhubungan dengan orang yang berusaha keluar ibadah, Imam Nawawi al-Jâwî (Syarḥ Naṣâ'iḥ al-'Ibâd, hlm. 27) menyebutkan hadis Nabi saw. itulah hari kiamat kiamat Allah akan berhujah atau berargumentasi dengan empat orang nabi untuk menolak alasan orang-orang yang meninggalkan ibadah. Pertama, Nabi Sulaiman sebagai. untuk orang-orang kaya; kedua, Nabi Yusuf as.
untuk para budak atau pembantu; tiga, Nabi Ayyub as. untuk orang-orang yang sakit; dan Empat, Nabi Isa as. untuk orang-orang fakir. Imam Nawawî al-Jâwî menjelaskan bahwa Allah akan bertanya kepada orang-orang kaya yang pergi ibadah seraya mengatakan
"Bagaimana kalian meninggalkan ibadah untuk-Ku?"
maka Allah akan membalas,
“adakah kerajaan (pemerintahan) yang lebih besar dan harta yang lebih besar dari kerajaan dan harta milik sulaiman? Dan dia sekali-kali tidak pernah meninggalkan ibadah untuk-Ku. "
Pertanyaan Terkait akan ditanyakan kepada para budak atau pelayan yang pergi ibadah. Jika mereka menjawab,
"kami sibuk melayani tuan atau majikan kami, ya Allah",
maka Allah akan membalas, "hamba-Ku, Yusuf, dibutuhkan-tahun menjadi pelayan raja Mesir dan berbicara dan dia tidak pernah pergi ibadah untuk-Ku."
Lagi pula dengan orang sakit yang meninggalkan ibadah. Kalau mereka menjawab,
"kami sakit, ya Allah,"
maka Allah akan membalas,
"hamba-Ku, Ayyub, dia sakit keras selama menerima-tahun dan dia tidak pernah menerima ibadah untuk-Ku."
sangat miskin) yang meninggalkan ibadah. Jika mereka menjawab,
“kami berada dalam kefakiran, ya Allah,”
maka Allah akan membalas,
“hamba-Ku, Isa, adalah orang yang paling palsu di muka bumi. Dia tidak punya apa-apa selama hidup di dunia. Dia tidak punya rumah, harta, dan istri. Namun, dia tidak pernah meninggalkan ibadah untuk-Ku. "
Dengan demikian, semoga Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang senantiasa memberikan petunjuk dan pertolongan kepada kita dalam persetujuan yang penuh dengan godaan dan tipuan. Jika kita dapat melakukan ibadah, baik mahḍah maupun gair mahḍah, dalam rangka menghamba Allah dengan hati yang bersih dan tulus. Akhirnya, waallâh 'a'lamwaa'lâwaaḥkam ...
This post has no comments - be the first one!